Halaman Utama Listing Mahasiswa Listing Dosen Listing Materi
Jum'at. 29 Maret 2024 - 07:15 WIB
 
KULIAH ONLINE [BETA]
LOGIN
Username:
Password:
Dosen Mahasiswa
 
DAFTAR
Pilih tipe account, lalu klik daftar untuk melakukan pendaftaran.

 
LUPA PASSWORD
Bagi Mahasiswa dan Dosen yang lupa dengan passwordnya, silahkan untuk menggunakan fasilitas lupa password »
Jumlah Pengunjung :
65677883

Materi: PENGANTAR SALURAN AIR LIMBAH

Listing Materi Perkuliahan / PENGANTAR SALURAN AIR LIMBAH
Nama Dosen:Salmon Priaji Martana
Nama Kelas:04 AR 1
Nama Matakuliah:Utilitas
PENGANTAR SALURAN AIR LIMBAH 
 PENGANTAR SALURAN AIR LIMBAH Saluran air limbah sangat penting untuk direncanakan dalam utilitas bangunan gedung. Bukan hanya karena perannya yang vital dalam menyalurkan benda atau zat yang tid
Isi Materi

Emosi PENGANTAR SALURAN AIR LIMBAHEmosi

Saluran air limbah sangat penting untuk direncanakan dalam utilitas bangunan gedung. Bukan hanya karena perannya yang vital dalam menyalurkan benda atau zat yang tidak dibutuhkan oleh pengguna gedung, serta bahkan bahan-bahan yang beracun, saluran limbah sering merupakan saluran yang pertama harus dibuat secara fisik ketika gedung mulai didirikan.

Pengaruhnya sangat nampak jelas, misalnya pada perletakannya yang tidak boleh berdekatan atau saling mengganggu dengan saluran air minum/air bersih lainnya. Bila hal ini sampai terjadi, perbaikan biasanya merupakan tindakan yang rumit serta membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Air limbah dapat didefinisikan sebagai air buangan dari air bersih yang sudah digunakan. Air limbah dibuang ke saluran umum atau diresapkan ke dalam tanah (setelah tentunya melalui pengolahan terlebih dahulu!). Emosi  Air limbah ini digolongkan atas beberapa bagian besar:

1. Air Hujan (storm water)
Air hujan sebenarnya bukanlah benar-benar merupakan limbah. Bahkan air yang terkotor sekalipun (yang hanya pada 5 menit hujan pertama, atau 2 mm pertama dari tinggi tampungan air hujan) dapat dimanfaatkan untuk keperluan-keperluan seperti menyiram tanaman atau lainnya yang tidak menuntut air bermutu tinggi. Sedapat mungkin air hujan dikembalikan ke dalam tanah untuk mencegah limpasan di atas permukaan tanah. Untuk ini harus dibuatkan bidang resapan atau sumur resapan. Air yang dibiarkan melimpas hanya akan mempertinggi resiko banjir, atau kekeringan di musim kemarau. Detail sumur resapan akan diberikan kemudian.

2.  Air Sabun (Grey Water)
Air sabun umumnya berasal dari limbah rumah tangga, hasil dari cuci baju, piring atau pel lantai. Air ini sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk menyirami tanaman karena pada kadar tertentu alam masih memiliki kemampuan untuk mengurai sabun, yang pada dasarnya merupakan rantai karbon yang umum terdapat di alam. Hanya saja perlu diperhatikan jika sabunnya mengandung bahan berat pembunuh kuman seperti karbol, atau mengandung minyak yang sulit terurai seperti air hasil cuci mobil yang umumnya tercemar oli. Detail sumur pemisah oli/minyak akan diberikan kemudian dalam kuliah berikutnya).

3  Air Tinja/Air limbah padat (Black Water)
Air tinja merupakan air yang tercemar tinja, umumnya berasal dari WC.  Volumenya dapat cair atau padat, umumnya seorang dewasa menghasilkan 1,5 l air tinja/hari. Air ini mengandung bakteri coli yang berbahaya bagi kesehatan, oleh sebab itu harus disalurkan melalui saluran tertutup ke arah pengolahan/penampungan. Air tinja bersama tinjanya disalurkan ke dalam septic tank. Septic tank dapat berupa 2 atau 3 ruangan yang dibentuk oleh beton bertulang sederhana. Air yang sudah bersih dari pengolahan ini barulah dapat disalurkan ke saluran kota, atau lebih baik lagi dapat diresapkan ke dalam tanah sebagai bahan cadangan air tanah (detail menyusul akan diberikan pada kuliah berikut).

Perlu diingat bahwa tinja akan melalui proses fermentasi yang menghasilkan gas-gas yang menguap ke udara. Oleh karena itu penampungannya tidak boleh tertutup benar, harus disediakan pipa saluran agar gas-gas tersebut dapat menguap di udara terbuka. Secara kreatif, proses ini juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan BIOGAS. Hanya, dibutuhkan volume tinja yang besar agar pengolahan menjadi efisien (lebih kurang 200 kg tinja per hari minimal). Detail pengolahan akan diberikan pada pertemuan berikut.

Termasuk juga di dalam black water adalah limbah-limbah industri yang tercemar berat sehingga jauh dari standar air bersih. Air limbah ini harus diolah hingga netral sebelum dikembalikan ke lingkungan. Hal ini harus dilakukan sendiri oleh pemroduksi limbah. Alternatif lain dapat memanfaatkan jasa pengolahan limbah, baik dari pemerintah maupun swasta dengan biaya tertentu.

Sistem Saluran

a. Sistem saluran terbuka.
Merupakan parit buatan yang digunakan untuk menyalurkan air yang tidak berbahaya (air hujan misalnya) ke sungai. Konstruksinya akan diberikan kemudian pada pertemuan berikut.

b.  Sistem Saluran Bawah Tanah
Sebagaimana namanya, saluran ini terletak di bawah permukaan tanah pada jarak yang cukup signifikan. Saluran dapat menggunakan bahan tanah liat, beton, semen, atau sintetik). Digunakan untuk menyalurkan air-air yang sangat tercemar, ke septic tank atau ke pengolahan publik. 

Di luar negeri, kedua saluran ini disatukan. Namun biayanya serta teknologi yang dibutuhkan untuk mengelolanya harus cukup tinggi, yang agaknya kurang cocok diterapkan di negara berkembang. 

Berdasarkan peraturan bangunan, pada setiap site harus disediakan saluran pembuangan air hujan. Saluran tersebut harus berdimensi cukup besar untuk menyalurkan air pada tingkat curah hujan tertinggi yang pernah terjadi di daerah tersebut. Kemiringan saluran harus pula mendapat perhatian perancang. Untuk bahan beton, kemiringan minimal 3%, sementara pada pipa sintetik dapat hingga 1% (hampir datar).

Update : 15:53:49 31/10/2006